Tunggu Sebentar...
Detail Informasi

‘Alon-Alon waton kelakon’
(Pelan-pelan yang penting terlaksana)

 

Falsafah ini berasal dari Jawa. Seringkali banyak orang salah mengartikan falsafah ini, bahkan sampai memunculkan stigma negatif atas orang Jawa. Bahwa orang Jawa kalau bekerja atau melakukan aktivitas apapun tidak bisa cepat, lambat, atau kurang semangat. Dalam idiom gaul, mungkin semacam kurang ‘sat-set’.
Sebenarnya makna dari falsafah ini lebih berfokus pada ‘kelakon’ (terlaksana) bukan pada ‘alon-alon’-nya (pelan-pelan). Falsafah ini merupakan nasehat orang-orang bijak dulu kepada manusia karena mempunyai sifat dasar (nafsu): banyak keinginan dalam waktu bersamaan dan juga ingin tercapai semuanya secara bersamaan dan cepat. Sifat ini berpotensi memunculkan sifat ‘grusa-grusu’ (ceroboh/tidak detil) dan pada akhirnya mengakibatkan semua keinginan tadi tidak terlaksana (ora kelakon). Bahkan, jika ada satu atau dua keinginan tadi terlaksana, hasilnya tidak sempurna atau tidak optimal.
Falsafah ini mengajarkan kita fokus pada suatu pekerjaan agar profesional (ahli di bidangnya) dan excellent (selalu memberikan yang terbaik).

 

-Redaksi Digido-